Pakar kesehatan telah lama mengingatkan bahwa kecanduan rokok adalah salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, jumlah perokok di Indonesia masih sangat tinggi, dengan sekitar 57% dari populasi dewasa yang merokok secara reguler.
Dalam mengatasi masalah ini, para pakar kesehatan menyarankan agar pemerintah Indonesia belajar dari negara-negara Eropa yang telah berhasil mengurangi tingkat kecanduan rokok di masyarakat mereka. Salah satu contoh negara yang berhasil dalam mengatasi kecanduan rokok adalah Inggris.
Di Inggris, pemerintah telah menerapkan kebijakan yang ketat terkait penjualan dan promosi rokok. Mereka juga telah meningkatkan tarif cukai rokok secara signifikan, sehingga membuat harga rokok menjadi lebih mahal. Selain itu, pemerintah Inggris juga telah melarang iklan rokok di media massa dan tempat umum, serta mewajibkan peringatan kesehatan yang lebih besar di kemasan rokok.
Selain kebijakan yang ketat, pemerintah Inggris juga telah memberikan dukungan yang besar terhadap program-program penghentian merokok. Mereka menyediakan layanan konseling dan terapi penggantian nikotin secara gratis bagi perokok yang ingin berhenti merokok.
Para pakar kesehatan menilai bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Inggris tersebut telah berhasil mengurangi tingkat kecanduan rokok di negara mereka. Oleh karena itu, mereka mendorong pemerintah Indonesia untuk belajar dari pengalaman negara-negara Eropa dalam mengatasi kecanduan rokok.
Pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dalam mengurangi tingkat kecanduan rokok di masyarakat. Mulai dari peningkatan tarif cukai rokok, larangan iklan rokok, hingga penyediaan program-program penghentian merokok yang lebih baik. Dengan demikian, diharapkan tingkat kecanduan rokok di Indonesia dapat terus menurun dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik.