Institut Riset Ekonomi dan Keuangan (INDEF) menyebut Ekonomi Kreatif (Ekraf) dapat menjadi alternatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah kondisi yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19. Ekraf merupakan sektor ekonomi yang berbasis pada kreativitas dan inovasi.
Menurut INDEF, Ekraf memiliki potensi yang besar untuk menggerakkan perekonomian Indonesia karena dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah produk lokal, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Sektor Ekraf juga dapat menjadi solusi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemi untuk tetap bertahan dan berkembang.
INDEF juga menyoroti potensi Ekraf dalam meningkatkan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dengan memanfaatkan kreativitas dan inovasi, sektor Ekraf dapat menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Selain itu, INDEF juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dan berbagai stakeholder terkait untuk memperkuat sektor Ekraf. Dukungan tersebut meliputi pengembangan infrastruktur, kebijakan yang mendukung, akses permodalan, pelatihan dan pendidikan keterampilan, serta promosi produk lokal ke pasar global.
Sebagai negara dengan potensi sumber daya manusia dan kekayaan budaya yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan sektor Ekraf sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. Dengan memanfaatkan kreativitas dan inovasi, Ekraf dapat menjadi alternatif yang potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia.