Sejarah di balik julukan Bogor sebagai “Kota Hujan”

Bogor, sebuah kota yang terletak di Jawa Barat, dikenal dengan julukan “Kota Hujan”. Sejak dulu, Bogor memang terkenal dengan curah hujan yang tinggi, sehingga membuatnya menjadi salah satu kota terbasah di Indonesia. Namun, sebenarnya, ada sejarah di balik julukan tersebut.

Sejarah julukan “Kota Hujan” bagi Bogor bermula dari masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, Bogor menjadi tempat peristirahatan bagi para pejabat Belanda yang ingin melarikan diri dari panasnya cuaca di Batavia (sekarang Jakarta). Dengan udara yang sejuk dan hujan yang sering turun, Bogor menjadi tempat yang ideal bagi para pejabat Belanda untuk beristirahat dan menikmati keindahan alamnya.

Selain itu, Bogor juga memiliki kebun raya yang terkenal, yaitu Kebun Raya Bogor. Kebun ini didirikan pada tahun 1817 oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles dan menjadi salah satu kebun raya tertua di dunia. Di kebun ini, terdapat berbagai macam tanaman langka dan koleksi tumbuhan yang sangat beragam. Curah hujan yang tinggi di Bogor juga turut mendukung pertumbuhan tanaman-tanaman di kebun raya ini.

Hingga kini, julukan “Kota Hujan” masih melekat erat pada Bogor. Meskipun beberapa kota lain di Indonesia juga memiliki curah hujan yang tinggi, namun Bogor tetap menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi para pengunjung yang ingin menikmati udara segar dan keindahan alam yang asri. Bogor juga terus berkembang sebagai kota yang ramah lingkungan dan menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam hal pelestarian alam.

Dengan sejarah yang kaya dan julukan yang melekat erat pada identitasnya, Bogor tetap menjadi destinasi yang menarik bagi siapa pun yang ingin menikmati keindahan alam dan udara segar yang hanya bisa ditemukan di “Kota Hujan” ini.