Sebuah riset terbaru telah mengungkap dampak negatif dari kegiatan sedentari terhadap kesehatan otak. Kegiatan sedentari, seperti duduk terlalu lama di depan komputer atau televisi tanpa bergerak, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada otak.
Riset ini dilakukan oleh para ahli kesehatan di Indonesia yang mengamati pola hidup masyarakat urban yang cenderung lebih banyak melakukan kegiatan duduk daripada bergerak. Mereka menemukan bahwa kegiatan sedentari dapat menyebabkan penurunan kinerja otak, gangguan kognitif, dan risiko terkena penyakit degeneratif seperti Alzheimer.
Menurut penelitian ini, otak membutuhkan aktivitas fisik untuk tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Ketika seseorang terlalu lama duduk tanpa bergerak, aliran darah ke otak menjadi terhambat, sehingga menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan daya ingat. Selain itu, kegiatan sedentari juga dapat menyebabkan penumpukan racun di otak yang dapat merusak sel-sel saraf.
Untuk mencegah dampak buruk dari kegiatan sedentari terhadap kesehatan otak, para ahli kesehatan merekomendasikan untuk lebih aktif bergerak. Melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau senam dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan menjaga kesehatan otak.
Selain itu, penting juga untuk melakukan istirahat secara teratur selama bekerja atau belajar di depan komputer. Berdiri, berjalan-jalan sebentar, atau melakukan peregangan otot dapat membantu mengurangi dampak buruk dari kegiatan sedentari.
Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan otak, diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan pola hidup sehat dan aktif. Dengan begitu, risiko terkena gangguan kesehatan otak akibat kegiatan sedentari dapat diminimalisir, dan kualitas hidup pun dapat meningkat.