Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan neurobiologis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif, dan menjaga fokus. Baru-baru ini, penelitian telah mengungkapkan bahwa ADHD dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap harapan hidup pria dan wanita.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Lancet Psychiatry melibatkan lebih dari 5 juta orang dewasa di Swedia yang didiagnosis dengan ADHD antara tahun 2004 dan 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria dengan ADHD memiliki risiko kematian dua kali lebih tinggi daripada pria tanpa ADHD. Sementara itu, wanita dengan ADHD memiliki risiko kematian 1,5 kali lebih tinggi daripada wanita tanpa ADHD.
Peneliti juga menemukan bahwa orang dengan ADHD memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit fisik dan mental, seperti penyakit jantung, diabetes, gangguan kecemasan, dan depresi. Hal ini dapat disebabkan oleh perilaku impulsif dan kurangnya perhatian yang seringkali membuat penderita ADHD sulit untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.
Selain itu, orang dengan ADHD juga cenderung memiliki masalah dengan penggunaan obat-obatan terlarang, alkohol, dan merokok, yang dapat meningkatkan risiko kesehatan mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi individu yang didiagnosis dengan ADHD untuk mendapatkan dukungan medis dan psikologis yang tepat guna mengelola kondisi mereka dengan baik.
Meskipun ADHD dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap harapan hidup, bukan berarti bahwa penderita ADHD tidak dapat hidup dengan kualitas hidup yang baik. Dengan pengobatan yang tepat, dukungan sosial, dan perubahan gaya hidup yang sehat, penderita ADHD masih dapat menjalani hidup yang bahagia dan produktif.
Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk lebih memahami dan mendukung individu yang hidup dengan ADHD. Dengan meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini, kita dapat membantu mengurangi stigma dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi mereka yang membutuhkannya. Semoga penelitian ini dapat menjadi awal dari perubahan positif dalam penanganan dan pemahaman terhadap ADHD di masyarakat.