Komisi VII DPR RI dukung pengajuan tambahan anggaran Kemenpar

Jakarta, 10 Februari 2021 – Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendukung pengajuan tambahan anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) untuk tahun anggaran 2021. Dukungan ini disampaikan dalam rapat kerja antara Komisi VII DPR RI dengan Kemenpar yang dilaksanakan pada hari ini.

Menurut Ketua Komisi VII DPR RI, Herman Khaeron, penambahan anggaran tersebut sangat penting untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19. “Kami menyadari bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang sangat terdampak pandemi ini. Oleh karena itu, penambahan anggaran untuk Kemenpar perlu dilakukan agar sektor ini dapat pulih dan berkembang kembali,” ujar Herman Khaeron.

Selain itu, Anggota Komisi VII DPR RI lainnya, seperti Yuli Harsono, juga menegaskan pentingnya penambahan anggaran untuk Kemenpar. Menurutnya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. “Dengan penambahan anggaran ini, diharapkan Kemenpar dapat lebih maksimal dalam menjalankan program-program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Yuli Harsono.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyambut baik dukungan dari Komisi VII DPR RI terkait pengajuan tambahan anggaran ini. Menurutnya, penambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti stimulus bagi pelaku usaha pariwisata, promosi pariwisata dalam negeri, serta peningkatan kualitas destinasi pariwisata.

“Kami berterima kasih atas dukungan dari Komisi VII DPR RI. Dengan penambahan anggaran ini, kami berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat segera pulih dan kembali berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Sandiaga Uno.

Dengan adanya dukungan dari Komisi VII DPR RI, diharapkan penambahan anggaran untuk Kemenpar dapat segera disetujui dan direalisasikan. Hal ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk pulih dan berkembang kembali setelah terdampak pandemi Covid-19.